Sun, 28 Jul 2024 11:00 WIB
islandvibesmusic.id - 10 kota, 8 provinsi, 3 pulau, dan lebih dari 30 pengisi acara. Itulah senjata yang digunakan Island Vibes Reggae Party untuk mencatatkan sejarah di belantika musik Indonesia.
Menggelar rangkaian tur di 10 kota dengan set panggung yang luar biasa megah. Menjadikan teknologi hologram dan kecerdasan buatan sebagai salah satu suguhannya, sungguh tak pernah dilakukan sebelumnya oleh skena musik yang di Indonesia masih memandang sebelah mata.
Island Vibes Reggae Party bukanlah produk yang coba dijajakan dari kota ke kota untuk meraup keuntungan belaka. Island Vibes Reggae Party merupakan gerakan yang ditujukan bagi para pecinta musik reggae untuk berani lagi menunjukkan warna mereka. Mengingatkan lagi bahwa skena 'musik damai' adalah wadah paling tepat untuk menyuarakan semua nilai-nilai sosial yang belakangan mulai ditinggalkan.
Tapi tidak seperti pencatatan sejarah pada umumnya yang terlebih dahulu melalui proses perencanaan panjang, tur Island Vibes Reggae Party di 10 kota justru lahir dari sebuah hal yang sangat sederhana. Kerinduan seorang sahabat yang bertahun-tahun lamanya tak pernah bersua.
Acok Basok, nama yang pastinya asing di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia. Nyatanya adalah sosok yang memulai sebuah catatan sejarah.
Acok bukanlah musisi reggae yang namanya melegenda layaknya Toni Q Rasatafara. Tapi Acok adalah seorang warga Gili Trawangan yang cukup serius menyatakan kemampuannya pada skena musik asal Jamaika. Ia membangun sebuah bar untuk dijadikan sebagai tujuan utama para penggila musik reggae yang tengah berada di Gili Trawangan.
''Sama-sama Reggae Bar, itu nama tempat saya. di sana Coconuttreez sudah seperti rumah sendiri,'' buka Acok Basok, saat ditemui di Yogyakarta.
Sama-sama reggae bar memang dikenal sebagai tempat bagi para pecinta musik reggae untuk dapat selalu merasakan lantunan melodi penuh kedamaian. Sama-sama reggae bar juga menjadi wadah bagi para musisi reggae untuk menampilkan karya mereka.
Berdiri sejak tahun 2008, Sama-sama Reggae Bar telah menjadi bagian penting bagi keberlangsungan musik reggae di negeri ini, terutama Steven Nugraha Kaligis, yang tak lain adalah front man The Coconuttreez.
''Awalnya saya tau Coconuttreez itu saat saya ke tempat teman. Waktu itu mau bikin desain baju, terus saya lihat klipnya (welcome to my Paradise). Saya langsung tanya ini orang mana, karena enak sekali lagunya. Kaget juga waktu teman saya bilang kalo ini orang Indonesia,'' kenang Acok.
''Sejak kemudian ketemu di gili dan kenal, ya Gili itu sudah jadi rumah lah untuk mereka. Lalu saya buatlah 'Sama-Sama Reggae Bar' di tahun 2008,'' sambungnya.
Sayangnya, sepeninggal Steven di tahun 2022 silam, juga membuat Acok tak lagi bisa bersua dengan para personil The Coconuttreez lainnya. Hingga akhirnya di awal tahun 2023, saat dirinya melompat dengan salah seorang kawan lama dari Jakarta, pintu silaturahmi kembali terbuka.
''Jadi awalnya saya bertanya sama kawan saya ini, kamu ada ketemu dengan anak-anak Coconuttreez atau tidak, saya rindu sekali sudah lama tidak pernah ketemu,'' beber Acok. ''Sudah begitu saja pada awalnya.''
Nyatanya kerinduan Acok justru membuahkan sebuah karya yang luar biasa. Berkat salam rindu yang ia titipkan, membuat The Coconuttreez kemudian memutuskan untuk melakukan rekaman di Gili Trawangan. Bahkan rencana untuk hanya merekam single, terus berkembang saat berada di Gili Trawangan hingga melahirkan sebuah album bertitel Island Vibes.
''Saya sama sekali gak menyangka akan dijadikan contoh besar begini. Memang waktu itu mengatakan kalau Coconuttreez akan rekaman di gili, Album Island Vibes. Itu saja sudah sangat mengejutkan buat saya,'' jelas Acok. ''Terus ternyata jadi barang besar begini.''
Acok Basok memang tak pernah meniatkan dirinya untuk bisa membuat sahabat-sahabat lamanya kembali berjingkrak di atas panggung yang sama. Namun kerinduannya awal menjadi bagi Island Vibes untuk kemudian menuliskan sebuah sejarah.[]